KUNINGAN – Di tengah semangat membangun pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menegaskan pentingnya menghadirkan kebijakan publik yang menyentuh sisi kemanusiaan.
Hal itu disampaikannya saat mendampingi Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam peluncuran Sekolah Rakyat Rintisan Kuningan, Rabu (9/10/2025) di Jl. Pramuka, Kelurahan Purwawinangun.
Menurut Dr. Wahyu, inisiatif Sekolah Rakyat menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya menjalankan kewajiban administratif, tetapi juga memelihara nilai empati dalam setiap kebijakan.
“Sekolah Rakyat ini lahir dari kepedulian yang tumbuh dari hati. Pemerintah hadir bukan sekadar melayani, tetapi juga menggerakkan harapan. Ketika kebijakan menyentuh sisi kemanusiaan, di situlah kehadiran negara benar-benar dirasakan,” ujarnya dengan nada teduh.
Sebagai penanggung jawab koordinasi lintas sektor di Pemkab Kuningan, Pj Sekda berperan aktif memastikan bahwa program-program sosial dan pendidikan seperti Sekolah Rakyat berjalan dalam semangat kolaborasi dan keberlanjutan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil gotong royong antara Pemerintah Pusat (Kementerian Sosial, Kementerian PU), Pemerintah Provinsi dan Daerah, dunia pendidikan, masyarakat, dan pihak swasta.
“Kuncinya ada pada sinergi. Ketika pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha bergerak seirama, maka keadilan sosial bukan lagi jargon, melainkan kenyataan yang kita bangun bersama,” tuturnya.Lebih lanjut, Dr. Wahyu menilai Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang pemulihan sosial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Ia menyebut, pendekatan pendidikan berbasis empati dan karakter ini sejalan dengan visi Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh) yang terus diimplementasikan dalam berbagai sektor pembangunan.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap anak di Kuningan, dari desa hingga kota, dari keluarga mampu hingga tidak mampu, memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi dan berprestasi. Itulah wajah Kuningan yang berkeadilan,” ungkapnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pj Sekda Kuningan dikenal aktif mendorong kolaborasi antar-perangkat daerah dalam isu-isu strategis, mulai dari pendidikan, ketahanan pangan, hingga penurunan stunting.
Ia menilai, pendidikan menjadi fondasi utama bagi upaya pembangunan sosial yang lebih luas.
“Tidak ada pembangunan tanpa pendidikan. Dan tidak ada pendidikan yang sejati tanpa keadilan akses,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Dr. Wahyu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga semangat gotong royong dalam membangun pendidikan rakyat.
“Sekolah Rakyat hanyalah awal. Yang lebih penting adalah menjaga semangatnya agar terus hidup, agar tidak ada lagi anak yang tertinggal dari cahaya ilmu,” pungkasnya.
Peluncuran Sekolah Rakyat Rintisan Kuningan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kabupaten Kuningan menuju masyarakat yang lebih berdaya, inklusif, dan setara — sebuah nilai yang terus dihidupkan melalui kepemimpinan yang humanis dan kolaboratif di jajaran Pemerintah Kabupaten Kuningan.
(Humas Diskatan)