KUNINGAN,— Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar Rapat Koordinasi BUMDes se-Kabupaten Kuningan dengan tema “Memperkuat Sinergitas Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan”, bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan, Rabu 22 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Direktur Bank BJB Kuningan Jonathan, serta sejumlah pejabat perangkat daerah, di antaranya Kadis DPMD Dr. H. Mohamad Budi Alimudin, S.E., M.Si., Kadis Kopdagperin Dr. Carlan, S.Pd., M.Pd., dan Asda I H. Toni Kusumanto, A.P., M.Si.. Para Direktur BUMDes dari seluruh desa di Kabupaten Kuningan turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut.
Dalam arahannya, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan daya saing BUMDes agar mampu menjadi penggerak utama ekonomi desa.
“Saya ingin BUMDes naik kelas, kompetitif, dan berdaya saing. Para Direktur BUMDes ini adalah orang-orang pilihan yang saya percaya mampu membawa perubahan,” ungkap Bupati Dian.
Bupati menambahkan, visi Kuningan Melesat harus bersinergi dengan pembangunan desa, terutama dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Berbicara ketahanan pangan berarti berbicara tentang desa. Saya ingin BUMDes menjadi motor ekonomi, mampu menggerakkan potensi desa, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis DPMD Dr. H. Mohamad Budi Alimudin melaporkan beberapa capaian positif, di antaranya BUMDes Jagara dan BUMDes Kaduela yang telah berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD).
“BUMDes Jagara telah menyumbang PAD sebesar Rp548 juta, dan Kaduela Rp500 juta. Bahkan, di Jagara sebanyak 120 warga telah menyerahkan kartu bansos karena sudah tidak tergolong miskin lagi. Ini capaian luar biasa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani mengapresiasi peran BUMDes yang inovatif dan mengajak untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai program daerah.
“Saya berharap BUMDes dapat bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih dan Dapur SPPG dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan. Mari manfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tutur Wabup Tuti.
Dukungan juga datang dari sektor perbankan. Direktur Bank BJB Kuningan Jonathan menyampaikan komitmen BJB dalam memperkuat ketahanan pangan melalui layanan keuangan yang inklusif.
“BJB siap menjadi mitra strategis BUMDes melalui pembiayaan tepat sasaran dan produk layanan seperti Laku Pandai dan BJB Digi yang memudahkan akses perbankan masyarakat,” ujarnya.
Menutup jalannya diskusi, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si. menegaskan bahwa keberadaan BUMDes tidak hanya berperan sebagai lembaga ekonomi desa, tetapi juga bagian penting dari sistem ketahanan pangan daerah.
“Kami memiliki Gapoktan yang dapat berkolaborasi dengan BUMDes sebagai titik serah penyaluran pupuk bersubsidi. Melalui program Bank Pupuk Desa yang diinisiasi Pak Bupati, BUMDes diharapkan bisa menjadi mitra dalam penebusan pupuk bersubsidi sebesar Rp2 juta per unit usaha. Ini bukan hanya soal distribusi pupuk, tapi bagaimana desa menjadi bagian dari rantai nilai pangan yang mandiri,” jelasnya.
Dr. Wahyu menegaskan, BUMDes harus memiliki jiwa wirausaha yang kreatif, adaptif, dan mampu melihat peluang usaha dari setiap tantangan yang dihadapi.
“Direktur BUMDes sejati adalah entrepreneur sejati bukan sekadar pengelola bantuan, tapi pengelola bisnis desa. Pola pikirnya harus berubah dari bantuan desa menjadi bisnis desa, dengan prinsip untung dan berkelanjutan untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pj Sekda juga menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah sedang menyiapkan surat edaran agar dapur MBG di setiap wilayah dapat memanfaatkan potensi lokal.
“Kami ingin seluruh dapur MBG menggunakan bahan pangan dari wilayahnya sendiri. Artinya, sayur, beras, hingga bahan pokok lain dipasok oleh BUMDes di daerah tersebut. Dengan begitu, perputaran ekonomi terjadi di desa, dan masyarakat desa ikut tumbuh bersama,” imbuhnya.
Pjm Sekda menutup dengan ajakan agar seluruh perangkat desa dan pelaku BUMDes terus memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor.
“Kekuatan Kuningan ada di desa. Bila BUMDes, Gapoktan, koperasi, dan dapur MBG bersatu, maka ketahanan pangan yang berkelanjutan bukan lagi cita-cita, tapi kenyataan,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem ekonomi desa berbasis kemandirian dan kolaborasi. Dengan dukungan kebijakan daerah serta sinergi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat desa, BUMDes diharapkan mampu menjadi pilar utama ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Kuningan yang berkelanjutan.
(Humas Diskatan)