KUNINGAN,- Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 di Lapangan Upacara Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan, Rabu 23 Oktober 2025. Kegiatan berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Pj. Sekda Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Forkopimda, para ketua ormas Islam, serta ribuan santri dan santriwati dari berbagai pesantren di Kuningan.
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk mengenang perjuangan para santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.
“Peringatan Hari Santri bukan seremonial semata, tetapi pengingat sejarah tentang bagaimana santri dan ulama berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Fatwa Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari menjadi bukti bahwa santri adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara,” ujar Bupati Dian dalam amanatnya.
Lebih lanjut, Bupati Dian menyampaikan bahwa Pemkab Kuningan berkomitmen memperkuat peran santri melalui berbagai kebijakan nyata. Ia menegaskan dukungan pemerintah terhadap dunia pesantren melalui program beasiswa bagi 1.250 santri setiap tahun hingga 2029, dengan target 5.000 santri penerima manfaat. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi imam masjid dan mushola, serta memastikan ketersediaan air bersih bagi sarana ibadah di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan.
“Santri hari ini harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tidak cukup hanya bisa baca kitab kuning, tetapi juga harus digital dan tanggap terhadap tren global. Melalui HSN, kita perkuat sinergi antara pesantren dan pemerintah daerah untuk mewujudkan Kuningan yang berdaya secara spiritual dan intelektual,” tutur Bupati Dian menutup amanatnya.
Rangkaian acara dimeriahkan dengan pembacaan Resolusi Jihad oleh KH. Ending Hasanudin, penampilan drumband oleh Satkorcab Banser Kabupaten Kuningan, serta atraksi silat dan debus dari para santri. Suasana keakraban semakin terasa saat acara ditutup dengan makan nasi kebuli bersama antara pejabat, ulama, dan santri.
Sebagai simbol penghormatan dan kepercayaan, Ketua Pagar Nusa menyerahkan sebuah keris kepada Bupati Dian Rachmat Yanuar, melambangkan penyerahan amanah dan harapan agar pemerintah terus menjaga serta memberdayakan para santri di Kuningan.
Usai apel peringatan, dalam keterangannya Pj. Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si. yang juga Kasatkorcab Banser Kabupaten Kuningan, menyampaikan pandangannya bahwa HSN merupakan momen reflektif untuk meneguhkan semangat kebangsaan para santri dan memperkuat sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.
“Sebagai bagian dari Banser, saya merasa bangga melihat semangat para kader dalam memeriahkan HSN tahun ini. Ini bukan sekadar perayaan, tetapi bentuk pengabdian dan penghormatan atas perjuangan para ulama dan santri yang telah menanamkan nilai-nilai cinta tanah air,” ungkap Wahyu.
Ia juga menambahkan bahwa di bawah kepemimpinan Bupati Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Tuti Andriani, Pemkab Kuningan terus berkomitmen menjaga nilai keagamaan sebagai fondasi moral pembangunan daerah.
“Pemerintah daerah hadir bukan hanya sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra pesantren dalam menumbuhkan karakter generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing. Inilah semangat Kuningan Berdaya santri kuat, masyarakat hebat, dan daerah bermartabat,” tutup Pj. Sekda Wahyu.
Peringatan HSN 2025 di Kuningan bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wujud nyata sinergi antara pemerintah dan komunitas pesantren dalam membangun peradaban bangsa yang religius, cerdas, dan berkemajuan.
(Humas Diskatan)