KUNINGAN,- Ketahanan pangan yang kuat, yaitu tersedianya bahan pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Untuk menciptakan ketahanan pangan yang kuat di Kabupaten Kuningan, perlu adanya kerja sama semua pihak, mulai dari rumah tangga, aparatur desa/kelurahan, kecamatan sampai kepada semua jajaran pemerintah Kabupaten Kuningan. Mulai dari mengatur konsumsi sampai upaya meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pangan.
Pemkab Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan memberikan bimbingan teknis kepada Kelompok Wanita Tani di Desa Sidamulya Kecamatan Jalaksana. Bimtek dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.
“dari program pekarangan pangan lestari baiknya kita menyikapi dan mengantisipasi bahwa pangan ini memang dari waktu ke waktu kita harus terus menjaga ketahanan pangan salah satunya memanfaatkan pekarangan rumah melalui program P2L. KWT Mulya Sari diharapkan bisa memberi edukasi dan inspirasi bagi masyarakat sekitar agar mampu memanfaatkan pekarangan rumah secara maksimal. KWT memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah untuk ditanami pangan sehari-hari” tutur Dian
Dr. Wahyu Hidayah, M.Si Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan hadir sebagai narasumber Bimtek. Dalam paparannya Wahyu mengajak ibu-ibu kelompok wanita tani untuk bersama-sama menjadikan budaya kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Menurut Wahyu P2L tidak hanya berdampak signifikan dalam pengendalian inflasi, kemiskinan dan stunting di Kabupaten Kuningan, tetapi juga memberikan dampak positif dalam ketahanan pangan serta peningkatan ekonomi keluarga.
Komoditas pangan yang dihasilkan dari tanaman seperti sayuran dan buah tersebut (cabai, tomat, pakcoy, kangkung, terong, dll) dapat memiliki nilai ekonomis dalam peningkatan pendapatan rumah tangga keluarga. “Ketika panen, tidak hanya gizi keluarga saja yang terpenuhi akan tetapi jika hasil panen berlimpah, dapat dijual dan menghasilkan uang yang dapat menambah pendapatan keluarga”
Wahyu berpesan agar tanaman yang ditanam di sekitar halaman rumah dirawat sebaik mungkin untuk ketahanan pangan berkelanjutan. Masyarakat atau pun kelompok wanita tani maupun kelompok tani yang ada dapat menjalin sinergitas dengan Diskatan. Diskatan melalui para penyuluh pertanian dapat memberikan pendampingan dalam budidaya pekarangan pangan lestari tersebut.
Di akhir paparan, Wahyu mengajak seluruh peserta Bimtek dan masyarakat untuk budayakan budidaya tanaman pangan sehari-hari melalui lahan pekarangan rumah. Dan manfaatkan sumber daya alam yang ada mulai dari lahan, media tanam dapat memanfaatkan botol atau wadah yang sudah tidak terpakai. Begitupun penggunaan pupuk, masyarakat dapat memanfaatkan sampah sebagai pupuk organik. *(Humas Diskatan)