KUNINGAN – Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si kembali menjadi pemateri dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Ekonomi bagi Masyarakat Miskin Sektor Peternakan di Desa Situsari Kecamatan Darma, Gerakan Pengembangan Kambing dan Ayam (Gerbang Kaya) bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Jawa Barat TA 2023, Selasa, 31/10/2023. Hadir dalam kegiatan Kepala Bidang Peternakan Diskanak Kabupaten Kuningan Lya Priliyawati, S.Pt., MP, Kepala UPTD KPP Darma Ade Mahpudin, SE dan Kelompok Ternak Desa Karangsari Kecamatan Darma. Dalam kegiatan tersebut, Wahyu menjelaskan bahwa Pertanian terpadu merupakan suatu sistem yang mengoptimalkan hubungan antara pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan ilmu lainnya. Tujuannya adalah untuk menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan produktivitas lahan, melaksanakan program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta mengembangkan Desa secara terpadu.
Dalam pertanian terpadu, berbagai elemen ini ditandai oleh penggunaan yang melibatkan daur ulang limbah organik, dengan minim atau bahkan tanpa penggunaan bahan kimia. Oleh karena itu, terdapat kontinuitas yang tidak terputus dalam memanfaatkan material organik yang dihasilkan dalam sistem pertanian ini. Dengan demikian, keseluruhan sistem biologis ini akan menghasilkan penghematan biaya dalam usaha pertanian serta sumber daya alam.
Sistem pertanian terpadu dapat menghasilkan empat produk (4F), yaitu bahan bakar (fuel), pupuk (fertilizer), pakan ternak (feed), dan makanan (food). Produk tersebut merupakan kebutuhan dasar dalam menjalankan usaha pertanian dan usaha peternakan sehingga akan menciptakan usaha yang berkelanjutan serta mengurangi pengeluaran dari luar. Sistem pertanian terpadu diharapkan dapat menghasilkan pakan yang murah, sumber energi terbarukan berupa biogas, dan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian.
Wahyu menekankan pentingnya menerapkan sistem pertanian terpadu, karena dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Diantaranya untuk keseimbangan ekosistem, kemudian hasil pertanian dapat mencapai produktivitas yang tinggi sehingga keberlanjutan produksi juga terjaga. Selain itu, secara ekonomi sistem pertanian terpadu memiliki keuntungan lainnya yaitu memperkecil resiko kegagalan panen. Gagal atau menurunnya panen dari salah satu komponen, masih dapat ditutupi oleh adanya hasil (panen) dari komponen yang lain dan meningkatkan pendapatan petani, karena input yang diberikan akan menghasilkan output yang bervariasi dan berkelanjutan.