KUNINGAN, – Tahap ketiga Seleksi PNS Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 resmi digelar di Kantor Desa Cihirup, Kabupaten Kuningan, Jumat (3/10/2025). Agenda visitasi lapangan ini menjadi penentu siapa saja yang berhak masuk ke enam besar sebelum melenggang ke penjaringan tiga besar.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., jajaran pejabat Kabupaten Kuningan, serta tim penilai dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat.
Salah satu kandidat yang menjadi fokus utama dalam penilaian adalah Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sekaligus Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan. Wahyu merupakan wakil Kabupaten Kuningan yang berhasil menembus 10 besar kategori ASN Inovatif setelah bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.
Tim penilai visitasi lapangan tahun ini terdiri dari para akademisi dan pakar multidisiplin yang memiliki reputasi nasional, di antaranya:
- Prof. Dr. H. Agus Ahmad Safei, M.Ag. (Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Jati Bandung)
- Dr. Ferry Hadiyanto, S.E., M.A. (Lektor Kepala Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran)
- Prof. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D. (Guru Besar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung)
- Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. (Guru Besar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia)
Dalam visitasi ini, para penilai melakukan kroscek lapangan untuk menilai sejauh mana implementasi gagasan inovatif Wahyu, khususnya Strategi Regenerasi Petani dalam Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan di Era Modern. Strategi tersebut dinilai relevan dengan kondisi aktual pertanian di Jawa Barat yang tengah menghadapi krisis regenerasi petani.
Seperti yang diketahui bersama, lebih dari 60% petani berusia di atas 45 tahun, sementara minat generasi muda untuk bertani semakin menurun. Sosok Wahyu hadir dengan strategi kreatif dan aplikatif dengan mengajak generasi muda kembali ke pertanian melalui pendekatan modern, teknologi digital, kewirausahaan, dan penguatan ekosistem hulu hingga hilir.
Program integratif ini diwujudkan melalui sekolah lapang, distribusi 80 unit alsintan, pemberdayaan Kelompok Wanita Tani, hingga pemasaran modern melalui Pasar Tani Milenial dan Masagi Mart. Hasilnya, telah terbentuk lebih dari 60 kelompok petani milenial dengan 685 petani aktif, yang menjadi bukti nyata transformasi pertanian modern di Kuningan.
Inovasi yang dirancang Wahyu ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan pendapatan, tetapi juga berhasil membalik persepsi lama tentang petani. Profesi petani kini dilihat sebagai profesi keren, modern, bahkan penuh peluang bisnis.
Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa Wahyu adalah ASN teladan yang konsisten berinovasi.
“Pak Wahyu merupakan sosok yang konsisten berinovasi dan memiliki jejaring luas. Dimanapun beliau ditempatkan selalu membawa dampak positif. Saya berharap prestasi ini bukan menjadi akhir, melainkan awal untuk terus berinovasi dan mengabdikan diri bagi masyarakat,” ujar Bupati.
Ia juga menambahkan, keberhasilan Wahyu menembus tahap ketiga membuktikan bahwa ASN Kuningan mampu bersaing secara sejajar di level provinsi.
“Kita bangga karena tidak semua ASN bisa sampai tahap ini. Jika kelak beliau dipercaya melangkah lebih jauh di tingkat nasional, itu bukan hanya prestasi pribadi, tapi juga kebanggaan seluruh masyarakat Kuningan,” tambahnya.
Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani turut memberikan apresiasi. Menurutnya, Wahyu adalah pemimpin yang mampu menyentuh langsung persoalan di akar rumput.
“Meski kondisi fiskal daerah terbatas, beliau turun langsung ke petani, memperjuangkan regenerasi lewat program Petani Milenial, serta mendorong modernisasi pertanian. Dampaknya jelas terlihat, baik dari kenaikan hasil panen maupun meningkatnya kepercayaan petani kepada pemerintah,” ucap Wabup.
Dari pihak BKD Provinsi Jawa Barat, Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, Nenden Tatin Maryati, S.STP., M.A.B., menegaskan bahwa seleksi tahap ketiga menjadi penentu kandidat terbaik kategori ASN Inovatif.
“Seleksi ini merupakan bagian dari rangkaian PNS Berprestasi kategori Inovatif. Dari 264 kandidat yang berasal dari 18 kabupaten/kota di Jawa Barat, Pak Wahyu berhasil menembus 10 besar dan kini memasuki tahap visitasi lapangan. Pada tahap ini, penilaian dilakukan oleh empat orang tim penilai yang akan mengkroscek keterangan dari para pemberi testimoni, baik atasan, bawahan, maupun mitra kerja,” jelas Nenden.
Ia menambahkan, hasil visitasi akan menentukan siapa yang layak masuk 6 besar, sebelum akhirnya dijaring kembali menjadi 3 besar pemenang tingkat provinsi. “Tiga besar terbaik nantinya tidak hanya mendapatkan penghargaan, tetapi juga berkesempatan mewakili Jawa Barat dalam ajang PNS Berprestasi tingkat nasional. Selain itu, para juara juga berpeluang diajukan untuk memperoleh kenaikan pangkat luar biasa,” tandasnya.
Sementara itu, Dr. Wahyu Hidayah menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmennya untuk terus berinovasi.
“Bagi saya, nominasi ini bukan semata penghargaan pribadi, tetapi pengakuan atas kerja kolektif bersama rekan-rekan ASN, petani, dan mitra pembangunan di Kuningan. Inovasi regenerasi petani yang kami jalankan adalah ikhtiar agar Kuningan semakin maju dan berdaya saing. Saya percaya, ketika ASN mau turun ke lapangan, mendengar, dan bekerja bersama masyarakat, maka perubahan nyata akan terjadi,” ungkap Wahyu.
Ia menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi pemicu lahirnya karya baru.
“Penghargaan ini saya maknai sebagai amanah. Apapun hasil akhirnya, saya berkomitmen untuk terus melanjutkan inovasi di sektor pertanian, memastikan generasi muda tidak meninggalkan sawah, serta menjaga ketahanan pangan agar Kuningan tidak hanya kuat secara lokal, tetapi juga siap menghadapi tantangan global,” tegasnya.
Acara visitasi berlangsung khidmat dengan agenda paparan, testimoni dari atasan, bawahan, mitra kerja, akademisi, dan media, serta wawancara langsung oleh tim penilai. Pemerintah Kabupaten Kuningan berharap, langkah Wahyu dapat berlanjut hingga menembus tiga besar bahkan mengharumkan nama Jawa Barat di tingkat nasional.(Humas Diskatan)