KUNINGAN,— Pemerintah Kabupaten Kuningan terus memperkuat upaya peningkatan mutu makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya dalam memastikan keamanan dan higienitas pangan yang disajikan. Sebagai langkah konkret, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyelenggarakan Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Pengelola Makanan di SPPG, bertempat di Aula Wisma Permata Kuningan, Jumat 24 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Makanan Bergizi (MBG) Kabupaten Kuningan. Turut hadir Sekretaris Dinas Kesehatan dr. H. Denny Mustafa, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Idik Sidik, SKM., MAP.,
Ketua HAKLI Kabupaten Kuningan Harry Sucipta, SKM., serta perwakilan Yayasan SPPG KH. Yayat.
Dalam arahannya, Pj Sekda Kuningan sekaligus Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada HAKLI, Dinas Kesehatan, dan Yayasan SPPG atas kolaborasi yang telah terjalin dalam memperkuat kompetensi pengelolaan pangan di daerah.
“Kegiatan ini menunjukkan keseriusan kita bersama dalam menjaga mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Kuningan. Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga pendidikan moral dan sosial tentang bagaimana kita memastikan setiap makanan yang tersaji menjadi sumber kebaikan dan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Dr. Wahyu.
Pj. Sekda menegaskan, sebagai Ketua Satgas MBG dirinya kerap menerima berbagai laporan dan isu di lapangan terkait penyajian makanan bergizi. Namun demikian, menurutnya, banyak isu yang beredar tidak didasari data akurat dan cenderung menimbulkan kesalahpahaman publik.
“Kadang ada kabar yang berkembang di masyarakat, seperti tuduhan makanan MBG tidak layak konsumsi. Padahal, dari ribuan paket makanan yang disalurkan, kasus yang muncul sangat kecil dan biasanya disebabkan faktor alami seperti buah yang terlalu matang. Hal-hal seperti ini jangan dibiarkan menjadi bola liar. Kita harus menjawabnya dengan bukti, dengan kerja nyata, dan disiplin di lapangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Wahyu menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab moral para pengelola makanan dalam memastikan setiap bahan yang digunakan dalam kondisi baik dan diolah dengan cara yang benar.
“Saya selalu berpesan, bayangkan makanan yang disiapkan itu untuk anak-anak kita sendiri. Karena dari tangan bapak dan ibu sekalian, makanan bergizi itu lahir dan menjadi sumber energi bagi generasi penerus. Maka pastikan tangan-tangan itu bersih, jujur, dan bekerja dengan hati,” ungkapnya.
Dr. Wahyu juga menambahkan bahwa menjaga keamanan pangan merupakan bagian dari pengabdian yang bernilai ibadah.
“Menjaga makanan tetap aman berarti menjaga nyawa dan kesehatan orang lain. Itu adalah bentuk kasih sayang tertinggi dan ladang amal yang besar. Ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini jangan hanya diterapkan di tempat kerja, tapi juga dibawa pulang, diterapkan di rumah, dan dibagikan kepada masyarakat sekitar agar budaya hidup bersih dan sehat terus berkembang,” pungkasnya.
Ketua HAKLI Kabupaten Kuningan, Harry Sucipta, SKM, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya HAKLI dalam mendukung peningkatan kapasitas para pengelola makanan agar mampu menyajikan makanan bergizi yang higienis, aman, dan sesuai standar kesehatan.
“Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola makanan dari SPPG. Mereka akan mempelajari tujuh materi pokok yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan, HAKLI, dan Satgas MBG. Peserta juga mengikuti pre-test dan post-test dengan nilai minimal 70 sebagai syarat memperoleh sertifikat keamanan pangan, yang menjadi bagian penting dalam proses pengajuan Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” ujarnya.
Sementara itu perwakilan Yayasan SPPG, KH. Yayat, turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan berharap pelatihan keamanan pangan dapat menjadi program rutin yang berkelanjutan.
“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan relawan SPPG. Selain memperkuat kesadaran akan pentingnya pangan sehat, kegiatan ini juga membuka peluang kerja dan menjadi katalis ekonomi daerah. Kami berterima kasih atas dukungan Pemkab dan berharap kerja sama ini terus berjalan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama HAKLI, Dinas Kesehatan, dan Yayasan SPPG menegaskan komitmennya dalam memastikan penyelenggaraan makanan bergizi aman dan higienis di setiap lapisan masyarakat. Dan hal ini merupakan langkah nyata dari Pemkab Kuningan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang profesional, berintegritas, dan peduli terhadap kesehatan publik.
(Humas Diskatan)
